Nagara ditarik oleh Riza karena sang ibu menelepon untuk mengajaknya bermain ke Bandung seperti semester sebelumnya — yang mana membuat pemuda itu berkicau seperti merpati karena ibunya tampak lebih sayang Nagara daripada Riza anaknya. Kedua pemuda itu pergi lebih dulu setelah memeluk Jendral satu persatu, melirik sinis pada satpam penjaga yang menyangka mereka ingin kabur dari asrama. Keduanya berjalan pelan hingga menghilang di kelokan yang dihalangi oleh wisma tinggi khusus pengunjung.
Rating: Remaja ke atas
Jumlah kata: 724
Lagu rekomendasi: It's been so long – Ra.D
Delapan: First Date
Heksa mengetahui tolak ukur kebahagiaan orang sangat berbeda-beda, mungkin berbanding lurus dengan faktor prioritas tertinggi dalam hidup. Seperti sebuah kalimat logika, jika variabel utama terpenuhi, maka hidup akan terasa lebih menyenangkan. Akan tetapi, salah satu standar kebahagiaan Heksa sekarang amatlah sederhana, mungkin terdengar klise dan kadaluarsa, namun ia merasa sudah sepatutnya bersuka cita.
Rating: Teen and upsWords: 3133Song recommendation : Can't go – Ben
P.s isinya cuma cerita klise dan membosankan, tapi harus dibaca.
Tujuh: Haris dan Heksa
i
Heksa duduk di kelas 3 SMP ketika pertama kali melihat Haris.
Biasanya sekolah enggan menerima siswa baru untuk kelas akhir karena akan menyulitkan pendataan, namun ketika hari pertama sekolah — yang mana masih masa orientasi bagi siswa baru — muncul seorang siswa yang nampak asing di kelas Heksa.
Rating: MatureContent warning: mild nsfw, angst, sex scene, sad sex, tipsy sex
Minor pretty please back off. I'm begging on my knees
Recommended song: How can I love the heartbreak, you are the one I love by AKMU
Enam: tengah malam
“The hours between 12am and 6am have a funny habit of making you feel like you're either on the top of the world, or under it.” — Beau Tapin || the hours between.
Narendro tahu bahwa ia dan Heksa tidak memiliki sesuatu yang eksklusif, tahu bahwa Heksa hanya datang saat membutuhkannya, tahu bahwa ia hanya sebatas teman yang tanpa sengaja ditakdirkan untuk membantu. Ia tahu tidak ada apa pun di antara mereka. Namun, jika Narendro diperbolehkan jujur pada dirinya sendiri, ia ingin lebih dari itu.
Rating: Teen and Ups
Main Characters: Na Jaemin / Lee Donghyuck
Additional Tags: Ambiguous Ending, Donghyuck-centric, Mention of blood, Mention of Murder.
Words: 1k
“Gue putar ya.” Ujar Jeno seraya menyentuh ujung kaleng kosong yang berada di tengah lingkaran.
Yang berada di lingkaran mengangguk, lantas jemari Jeno menggerakkan kaleng tersebut hingga beredar; menunjuk korban selanjutnya.
Donghyuck terpejam karena ia tidak ingin mengetahuinya.
Berciuman dengan Heksa tidak seperti apa kata orang mengenai ledakan petasan yang mengejutkan, atau membuat dunia seakan terbalik, atau merasakan hidup seperti hanya berdua yang lain menumpang.
Berciuman dengan pemuda berkulit madu tersebut biasa saja, hanya ditambah rasa pahit karena batang nikotin.
Sangat biasa saja, hingga membuat Narendro terbiasa memagut bibir tersebut.
Rating: teen and upsAdditional tags: drabble, hurt/comfort
𝐄𝐦𝐩𝐚𝐭: 𝒔𝒉𝒐𝒖𝒍𝒅𝒏'𝒕 𝒘𝒆?
“Haris minta putus karena lo.”
Pernyataan tersebut membuat Narendro tercengut ketika mereka sama-sama bersandar pada headboard ranjang Heksa.
Ada jarak tipis di antara bahu mereka yang bersisian; yang entah mengapa, membuat Narendro merasa semakin jauh dari Heksa. Ia sungkan untuk merapat karena pada dasarnya Narendro menjadi sumber kesedihan bagi pemuda Juni tersebut.
Rating: teen and upsAdditional tags: making out, i dont care, i love them making out, yessss, and cringe words and corny lines here and there
bonus scene: netflix
Selang Raki membuka pintu kaca milik kamar Keno, pemuda yang lebih muda langsung mengubah posisinya dari menelungkup menjadi duduk. Laptopnya ia tarik untuk duduk di antara kedua kakinya, ia bergeser memberikan ruang kosong pada Raki yang bergerak menujunya untuk ikut menonton.
Rating: matureAdditional tags: infidelity, making out
𝐓𝐢𝐠𝐚: 𝑭𝒓𝒆𝒆 𝒇𝒂𝒍𝒍
Terdapat dua prinsip yang Narendro pegang teguh selama hidupnya. Satu; mengenai semua alur hidupnya adalah takdir, dua; mengenai akal yang harus bekerja lebih cepat lantas diiringi dengan hati.
Narendro membiarkan Heksa kembali ke kosnya lebih awal, karena ia masih perlu menambahkan beberapa baris kode untuk menyelesaikan satu fitur yang ia buat.