MERAKENO

Rating: teen and ups Additional tags: making out, i dont care, i love them making out, yessss, and cringe words and corny lines here and there


bonus scene: netflix

Selang Raki membuka pintu kaca milik kamar Keno, pemuda yang lebih muda langsung mengubah posisinya dari menelungkup menjadi duduk. Laptopnya ia tarik untuk duduk di antara kedua kakinya, ia bergeser memberikan ruang kosong pada Raki yang bergerak menujunya untuk ikut menonton.

Raki memosisikan dirinya untuk bersandar pada headboard, yang mana seperti biasa, Keno akan menyelipkan diri pada sisi tubuh kekasihnya, kepalanya bertumpu pada pemuda yang lebih tua. Lantas lengan Raki merangkul bahunya dan jemarinya memainkan rambut pemuda bermata bulan sabit tersebut jika sedang tersenyum.

“Udah sampai episode berapa?” Raki bertanya dengan bisikkan yang amat lembut.

“Tiga puluh.” Balas Keno hampir tidak terdengar. Entah kenapa mereka jadi saling berbisik. “Terakhir Raki nonton episode berapa?” Lanjutnya.

“Dua tiga.”

Lantas Keno mengubah episode yang sedang bermain di layar laptopnya, Raki mengecup surai kekasihnya tanpa alasan, dan membantu Keno meletakkan gawai elektronik di antara kaki mereka agar keduanya bisa menonton dengan nyaman.

Mereka menonton dalam hening, dengan jemari Raki yang masih mengelus helai rambut kekasihnya karena kebiasaan.

Sesekali Keno akan mendongak untuk menatap wajah kekasihnya, menelusuri garis wajahnya dengan mata. Kening Raki mengerut ikut berpikir ketika film berjalan, menghasilkan senyum tipis pada bibir Keno, ia tidak perlu memperhatikan layar karena sudah menonton lebih awal.

Lantas, Raki yang merasa sepasang netra sedang memandangnya, mengalihkan fokusnya pada Keno.

“Pacar Raki kenapa jadi sering ngambek, hm?” Tanyanya pelan.

Keno menggeleng lemah lalu menenggelamkan diri pada Raki. Menyembunyikan wajahnya yang bersemu karena malu mendapati dirinya akhir-akhir ini mudah merajuk pada kekasihnya.

“Keno udah janji mau jujur apapun ke Raki, kan, ya.” Ujar Raki mengingatkannya terkait janji yang ia buat; untuk memberitahu kekasihnya apapun yang ia rasa dan pikirkan.

Selang beberapa saat, Keno yang sudah berusaha menutupi rasa malunya kembali menengadah, menemukan kekasihnya masih menatap.

Bibirnya mencebik, “Keno nggak suka kalau Raki bilang seakan-akan bisa hidup tanpa Keno, soalnya Keno nggak bisa tanpa ada Raki.” Suaranya semakin lirih dan menghilang di ujung. Kemudian ia menghembuskan napas panjang sehingga pipinya menggembung lucu.

Raki terkekeh kecil setelah mendengar penuturan kekasihnya. Ia menggerakkan jemarinya di sepanjang wajah pemuda April tersebut, menelusuri rahang dan pipinya dengan sentuhan ringan hingga ke dagunya. Detik berikutnya ia mengangkat dagu kekasihnya dengan lembut.

“Keno.” Panggilnya pelan, Keno dapat merasakan sapuan napas hangat Raki di atas wajahnya, “Raki juga nggak akan sanggup tanpa kamu.” Pemuda yang lebih tua mencondongkan wajahnya semakin dekat pada kekasihnya membuat jantung Keno melompat.

Sebenarnya, Keno sudah sering sekali berbagi ciuman dengan Raki. Kendati demikian, setiap kekasihnya menatap intens bibirnya seraya menipiskan jarak, ia tidak bisa mengelak bahwa detak nadinya selalu bertempo lebih cepat.

Ketika Raki memiringkan kepalanya, Keno terpejam menunggu. Ia mulai merasakan bibir Raki yang melumat miliknya dengan lembut dan manis. Lantas, ia mulai membalas pagutannya dengan sama manis.

Keno meremat kaos Raki berusaha menariknya semakin mendekat, dan Raki membalasnya dengan melingkarkan tangan di pinggang kekasihnya.

Film yang masih berjalan sudah lama terabaikan.

Saat melepaskan ciuman, mereka terengah-engah. Mata mereka kembali bertemu dan jemari Raki mengelus tepi bibir kekasihnya membentuk pola.

Kemudian, Raki mengangkat Keno agar berpindah pada pangkuannya. Keno membenamkan kepalanya pada ceruk leher Raki merapatkan diri.

Make love?” Izinnya, menggumamkan di telinga kekasihnya ketika merasakan bagian selatan milik Keno semi hard menekan perut.

Keno menggeleng untuk menjawab, “mau peluk Raki aja.”

“Okay, peluk Raki aja.” Pemuda Agustus tersebut mengulang pernyataan kekasihnya. Ia mendekapnya lebih erat, mulai mengelus punggungnya naik turun seraya kembali menonton yang tersaji di layar.

Keno mulai terpejam dan mengantuk merasakan pola sentuhan teratur dari Raki. Ia tertidur dalam rengkuhannya.

© smoldoy #merakeno